Keep Going — Austin Kleon

Didi Ruhyadi
2 min readAug 11, 2021
Picture 1

Tulisan ini didedikasikan untuk menjaga kewarasan, dari tekanan harian yang melelahkan. Didalamnya akan banyak perubahan, karena terus diupdate selama saya membaca bukunya.

Buku ini saya dapatkan saat ingin membeli notebook oak note di Toko Buku Togamas Kotabaru. Oak note malah tidak dapat, tetapi terganjar oleh sebuah buku yang saya sudah baca sebelumnya, hanya saja versi bajakan. Tulisan kali ini bukan sebuah rangkuman, tetapi merupakan sebuah cara berkomunikasi saya dengan ide yang ada pada bukunya. Tulisan akan terus di update setiap saya membaca bukunya.

Kita hanya memegang sedikit kendali terhadap kehidupan kita, salah satu yang bisa kita kendalikan adalah bagaimana cara menghabiskan hari-hari. Sangat tepat sekali, bagaimana cara kita menghabiskan hari-hari mempengaruhi kesuksesan harian kita. Jake Knapp dalam bukunya Make Time malah menyuruh meluangkan waktu untuk suatu hal yang selalu ingin kita lakukan tetapi tidak pernah kita lakukan (oleh karena itu kita selalu memikirkannya terus). Bagaimana kita menyelesaikan hal tersebut adalah bagaimana kita menghabiskan hari-hari kita.

Bukan pengalaman hari ini yang memicu kesintingan orang, tetapi penyesalan dan kegetiran atas sesuatu yang terjadi kemarin dan ketakutan akan ketidak pastian hari esok. Kleon kutip hal tersebut dari sebuah buku pecandu alkohol. Hal yang sama disampaikan Mo Gawdat dalam bukunya Solving For Happiness, dalam buku tersebut Mo menyampaikan bahwa kita bukanlah hari kemarin dan hari esok. Tetapi kita adalah hari ini, jadi tidak usah memikirkan hari kemarin dan hari esok, hal tersebutlah yang membebani pemikiran kita.

Rutinitas harian membantu kita melewati hari-hari. Okeh bayangkan kita mempunyai suatu pekerjaan khusus, misalnya untuk saat ini saya sedang mengerjakan tugas akhir kuliah. Dalam tugas tersebut saya harus melakukan ini dan itu, yang tentunya tidak dapat terjadwal, karena saya tidak tahu suatu tugas akan selesai kapan, dan tugas baru akan berlangsung kapan. Tetapi, ayo blak-blakan saja, saya tidak akan mengerjakan semua tugas dengan semangat yang sama, ada kalanya saya bosan dan pasrah dengan kesusahannya. Kamu tidak tahu kapan kamu akan akan sangat terinspirasi dan kapan saat ingin melompat dari jembatan (dan diantara keduanya). Saat hal itu terjadi apa yang akan kita lakukan, tebak ?. Ya, tentu saja mengerjakan aktivitas harian yang telah kita susun dan itu sesuatu yang repetitif. Contohnya, membaca buku dan menuliskan idenya seperti sekarang. Hal ini, menurut hemat saya bukan sesuatu yang procrastinating, tetapi adalah sesuatu yang membuat kita waras. Jadi todo-nya adalah membuat jadwal harian berupa sebuah kegiatan yang repetitif yang membuat kita selalu waras.

--

--